setelah saya selidiki, semua itu salah, ternyata hanya pembahasan tentang bab-bab b. indonesia pada SKL, dan ternyata hanya langkah-langkah dan konsepnya yang sama.
sekaligus saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan. terima kasih.
new skin. simple sih, tapi belom aku edit-edit. males bangeeeeeettttt, kepalaku pusing! apa bener kena Chinese Restaurant Syndrome yaaaaa? gamauu :((
betewe besok minggu kayanya aku ga jadi ikut treot di Smada deh. males, pengen nonton pelem nih.
pesan buat mahdea:maap mah, kamu gajadi nebeng aku seperti biasa ke smada besok HAHAHA. ehm, gapapa ya mahduuun :D
pesan buat sarusa: sal, mbok kamu cepetan bikin cbox, mau ngomen postinganmu juga niiiih. oh iya btw, skinmu yg baru ga matching ama headernya! sejak kapan gitu KAMU dan LARUKU jadi pinkerzzz???
oh iya, itu yg di postingan yg judulnya 「poti-time」, harap diketahui bahwa spoilernya udah tak benerin, jadi udah bisa dilihat isinya. kalo isinya membuat anda tertawa, harap di komen HAHAHA
Aaaaaah, akhirnya bisa ngenet dan update juga. Modem kemaren diumpetin ama kakakku, alesannya: “Kamu kan lagi test, ntar habis test ngenetnya.” Halaaah alesan tuh! Padahal ama dia dipake di leptop sambil ngumpet di kamar gitu. Dan gara2 dia ga ngasi itu modem akhirnya tadi malem aku perang anduk ama dia dan membuat waktu belajar IPA ku berkurang!! Eeergh -,-
Okey, as I told you before, hari Senen nyampe hari ini (Kamis) aku ada test pendalaman materi tingkat kota. Simple update aja ya, abisnya aku udah males duluan kalo nginget-nginget tes ini -.- .
Day 1: Bahasa Indonesia
Menjebak. Jawaban a-be-ce-de nya mirip-mirip. Bikin pusing.
Day 2: Bahasa Inggris
Angkat tangan. Padahal aslinya Bahasa Inggris ini (biasanya) satu-satunya harapanku. Eeeeh ternyata malah paling susah (eh, nggak juga ding. Masih ada IPA). Vocabnya meeeeen, ngekngok abis. Padahal biasanya aku juga vocab bisa-bisa aja ko *pamer* he-he :P Ah pokoknya Bahasa Inggris kali ini taek lah.
Day 3: Matematika
Yaaaah lumayan gampang lah. Tapi akunya aja yg engga teliti. Menurut perkiraanku sih aku salah 4 kalo ga 5, huhuhu. Jelek ya? Iyalah, Ela aja cuma salah 1. Nyebai banget ah. Ela kamu ko pinter banget siiiiih!
Day 4: IPA
Yak, sudah-sudah. Pelajaran ini sudah seharusnya ga dibahas. Gyaaaaa salah banyak deh nih, IPA jebloook!!!
Yak pokoknya kalo nilai test ini dipake buat rotasi kelas tambahan pelajaran lagi, yakin sumpriiiit kelasku bakal turun (eh tapi moga-moga engga ding) . hiksu, takuuuut. Ntar kalo dimarain gimana? Wong dari 9.1 turun ke 9.4 aja aku udah ngehe abis, gimana iniiiiii!! Stop, cukup, engga usah dibahas.
**
Oh iya, ini aku lagi bener-bener suka sama “We’ll survive”-nya Maru! Entah kenapa gayanya dia jadi asik dan keren dan GA CUPU lagi -,- .
Ini dia screenshotnya.
Tuh kaaaaaan mirip Aliran Dosa bangeeeet X3
**
Ngik -,- kayanya kok aku ada tanda-tanda mau sakit gitu yaaaa? Badannya kerasa anget trus pusing dan dehidrasi gitu. Aah kaya pas hari Selasa kemaren, kepalaku pusiiiiing banget gara-gara dari pulang sekolah ngemil jajanan yg ber-MSG mulu. Aku sempet mikir jangan-jangan aku kena penyakit Chinese Restoran Syndrome itu lhoooo. Oh tapi abis itu aku minum Enervon C (gini bukan sih tulisannya?) dan rasa pusing serta mual iu hilang wkwkw
Eh tau nggak aku baca Brisingr dari kemaren ga rampung-rampung lhoooo *bangga* . Nyampe sekarang masi aja stuck di halaman 89 wkwkw lama banget yaaa? Ya maklumlah, kan dari kemaren ada TPM kota ya jadi belom sempet ngelanjutin baca.
Ehm kayanya tadi mau cerita banyak banget tapi kok tiba-tiba lupa semua apa yg mau diceritain wkwk. Oh iya, just fyi, Bittersweet 4 udah keluar lhooo *udah lama kalik* . Yaaa cuma iseng doang ngasih tau he-he So..... what?
yap bagus sekali, tadi malem aku ga jadi belajar HAHAHAHA dan dengan sukses terlelap setelah bosen maen jane's hotel.
udah gitu tadi malem aku mimpi aneh banget! masa ada iklan Russ-K versi indonesa coba -.- . mana bintang iklannya ga banget, sumpah. yap Saipul Jamil sama Deni Malik. norak abis, alay!
trus tadi malem juga aku nonton making PV Rescue-nya KAT-TUN looooh. oh iya, lupa ngasi tau nih, kemaren tanggal 11 maret kan itu Rescuenya KAT-TUN liris.. waaaa habis ultahku lhooo ^^ *njuk ngopo?* nah pas aku liat MVnya.. T^T dancenya kakkoi~ hontou ni kakkoi dansu! mana Nakamaru imyut bgt lagi XD . pas depan2nya gitu kan maru bilang: "We'll survive" gitu, ya ampun maaaaak imutnyaa + keren! hhehe trus si Junno dan kame dancenya juga oke. Ueda.. seperti biasa, sok cewe anggun -,- *maap buat para fans Ueda* . kalo Koki maaaah emang udah gitu, keren dan sangar seperti biasa hehe (eh nggak juga ding, pas making White Xmas dia nangis lhoooo ;___;) . daaaan Jin. apa-apaan sih dia pake kacamata item gitu, kaya orang buta aja deh diliatnya -___- .
tapi secara keseluruhan lagunya, aku lebih suka One Drop. lebih asyik aja gitu. mana Junno juga suaranya (tumben) kedengeran bagus ^^ *kicked* . kalo Rescue kebanyakan inglisnya sih, japang-nya dikit. ah ya swt gitu looooh. tapi kalo dansu-nya keren yg rescue dooong AHAHAHAA apaan sih udah ah geje.
**
oh iya, ini aku tadi baca dari blognya Unis, hiksu ;____; mengharukan. andai aku punya adik yg kaya gitu ..
dozo.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi." Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!" Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?" Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..." Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
( Diterjemahkan dari : "I cried for my brother six times")
hiksu ;____; mengharukan yaaa? *srooot.. srooot* baek banget sih itu adeknyaaa!! ga kaya adekku tuh -___- . ah yasudah lah. bye-bye-cycle ^^
yeeeeeaaah!! yatta!! i'm fifteen now! yap, kemaren selasa tgl 10 adalah hari jadiku yg ke-15 *apasih* . yah singkat aja, kemaren temen2 ngado aku: BRISINGR. woooohohooo, kebetulan banget~ aku emang udah pengen beli dari lama (apa emang mereka udah tau ya kalo aku pengen?). yah dari pertama kali keluar pas dikasih tau Salsha emang udah niat mau beli, tapi habis UNAS. yah soalnya kalo beli sekarang mesti pengen baca aja bawaannya. jadi nunggu ampe UNAS kelar baru dah aku beli. eh tapi malah aku dikadonya itu hehe ^^ . ya gapapa sih, aku malah seneng banget secara kan jadi aku ga usah bayar 99.000 buat beli Brisingr. jadi entar keluar duitnya pas beli buku keempat yg siklus Warisan aja hehe. Eka olrun ono iet fricaya~ Tapi sekarang aku jadi tambah males belajar gara2 baca Brisingr mulu -,- . eh tapi kalo mbaca Brisingr jadi inget masa2 dulu pas lagi seneng2nya mbaca Eragon dan Eldest, aku ama Sarusa sering ngemengin dan mraktekin bahasa kuno hehe ^^
btw siklus Warisan tuh adalah buku keempat lanjutan Brisingr. yah emang sekarang namanya bukan trilogi Warisan lagi, tapi udah berubah jadi siklus Warisan. ahahaha malah bagus tuh, kan ntar critanya berarti ga cuma berakhir nyampe Brisingr aja. sekilas info geje aja ya, dari ketiga buku Paolini covernya yg paliiiing aku suka itu yg Eldest. soalnya merahnya kereeeen, Thornnya juga kereeen ~_~
**
nah hari ini aku baru nraktir temen2. tadinya sih mau kemana kek gitu, tempat yang beda pokoknya. tapi.. ternyata orang yg tak traktir ga cuma mereka berenam (Rani, Wulan, Sarusa, Mahdea, Ela). tapi ada nambah lagi lah. ya sudah, akhirnya aku milih alternatip yg deket aja di gale. yaudah deh gitu aja, males critanya. soalnya tadi ada salah satu hal yg bikin bad mood abis. dan yg badmood dan emosi ga cuma aku tapi rani dan lain-lain juga .. oh iya tadi kita juga poti-poti alias poto-poto, tapi males ah ngpost disini. ngerti keadaan dikitlah. (maksutnya?)
nah tapi sayangnya aku belom nraktir Onond, Buyut ama Nita. jadi aku nraktir mereka pas abis TPM aja deh. oh iya betewe besok senen aku udah TPM yg tingkat kota coba -,- . mana belom belajar, eh bukannya belom ding. tapi emang ga pernah belajar sih ^^ . ya pokoknya ntar malem aku harus belajar! walopun weekend aku harus tetep belajar! yosh!! ganbatte ne~
eniwei.. aduh, aku kesian banget sama orang yg kerjaannya sirik dan iri mulu. ga capek apa ya dia (apa mereka?) kaya gitu. sirik kok berkelanjutan. ntar overdosis lho hhahah *jayus amat sih*
tapi kita-kita yg disini sih tried to be cool dong.. chill aja meeeen. ngapain gitu didengerin. hehe ya gak? yaaah walopun dulu sempet esmoni juga gara2 kelakuan tidak senonoh (lho?) mereka. tapi karena inget lagunya Jojo ama Jejen yang: SIRIK ITU NAMANYA, SIRIK TAK BAIK ARTINYA, SIRIK TANDA TAK MAMPU, SIRIK BUANG JAUH JAUUUUUUH~~nha makanya kita jadi tidak menggubris lagi hehe. trus katanya Om Pratap a.k.a Pak Kumar, semakin orang sabar semakin orang itu tinggi ilmunya. ilmu disini bukan ilmu kebatinan ato ilmu pelajaran, tapi 'ilmu' yg sesungguhnya :D maka dari itu, kita-kita sih nyoba jadi sabar aja, sapa tau tiba-tiba ilmu kita nambah wkwkw lagian kalo di hidup kita ga ada orang2 sirik seperti mereka, hidup tuh ga asik, ga ada tantangannya. ya gak Ran, Wul? seperti kalo gada Ggedong dan pak Nyamuk, hidup kita pasti ga kan seru dan penuh tantangan!
semua orang tau kalo tiap-tiap insan (ceilah bahasanya..) pasti punya kelemahan dan kelebihan. wajar aja dong kalo kita ngelakuin salah (disengaja ato nggak) . emang kita malaikat apa yg kerjaannya bener mulu. kalo kita misal ngapain gitu trus ada orang2 protes, iri, sirik dan ngata2in gitu ya diemin ajalah. orang kitanya ga ngebahas dan santai aja kok situ repot? mending ngapain kek.. belajar ato having fun sama temen2.. jadi kalo situ bisa have fun ama temen2 kan ntar jadi ga perlu ngiri lagi sama orang lain yg udah ber having fun ria dengan asyik dan kompak *apadeh* .
intinya, saya hanya ngasih saran: daripada sirik berkelanjutan dan takutnya ntar malah overdosis yg malah bikin repot orang, mending situ olahraga apa jalan2 deh biar menjernihkan pikiran. UGGKKKKKEEE (bahasa alay). :}}
oh iya betewe kemaren jumat aku habis digigit ama pak nyamuk, jadinya sekarang aku sering bertingkah aneh kaya suka njedotin kepala kemana aja. trus suka ketawa ampe lamaaa banget ampe badan geter2. omongan jaidi ngelantur banget dan sering berkhayal yg tidak tidak.
dan, oh ya, ada berita fantastis lainnya. aku berhasil mengalahkan Ggedong, Sang Pangeran dari Kerajaan Gunting serta adiknya Animorphs. jadi aku mengalahkan mereka dg tatapan mata. si Ggedong tak kuasa menahan gejolak membara yg keluar dari mataku dan diapun sekarang jadi tunduk padaku dengan sekali geraman. HAHAHAHAHAHAHA
(maap, paragraf terkahir ini sangatlah ngelantur dan tidak masuk akal. karena tulisan ini dibuat gara2 efek samping dari gigitan Pak Nyamuk)
Mamachi a.k.a Rahma; 15 yo. I'm clumsy, stubborn & moody but I love to make friends with the nice persons but err.. no hypocrites please :| Love: laugh, music (japan no uta), japanese guys :3, FANFIC, playing with ma friends, hunting juniors (blah), studying :| Hate: get the bad mark :| , no music in my room when i get back frm school, no food, meet heartless person, being slandered.